Wednesday, 6 January 2010

Consolidation


The addition of a load on the soil surface can cause the soil layers beneath experiencing compression. Compression is caused by the deformation of soil particles, particle relocation, out of water or air from the pores, and other causes. Some or all of these factors have a relationship with the state of the relevant land.

If the emphasis of a soil layer depends on the time, called the reduction influence consolidation or more commonly referred to as the consolidation course. General theory which includes the concept of pore pressure and effective stress is one thing that was originally developed by Terzaghi.
Consolidation characteristics of a soil is the coefficient of pressure index index (Cc) and the coefficient of consolidation (Cv). Index of pressure depends on how much reduction and consolidation that will occur. The coefficient of consolidation associated with how long a consolidation will occur.

Consolidation parameters can be obtained (estimated) from the laboratory consolidation test.

Lab report please download here.

Sondir


Sondir is a static tool tip can be pressed directly into the ground without the need for drilling holes. It is very suitable in Indonesia because there are many layers of clay so that low power is not difficult to penetrate with this tool.

Sondir in practice to determine the extent of resistance against the load exerted on the ground. So by knowing the resistance and obstacles closely given by the ground, it can be planned for an above ground structure of the foundation.

Lab report please download here.

Friday, 1 January 2010

Integer Programing with Branching and Bounding

Solve the following integer program
Minimize C = 2 X1 + 3 X2 + 4 X3
Subject to G1 = 2 X1 - 3 X2 + 3 X3 = 7
G2 = -3 X1 + 2 X2 +4 X3 = 5
C disini adalah faktor yang menghasilkan keuntungan itu banyak atau sedikit, sehingga jika yang dikehendaki adalah agar menghasilkan nilai C yang kecil maka semua angka-angka di atas dikalikan dengan minus. Dengan demikian akan terjadi bentuk perumusan baru yakni :


Ini adalah bentuk minimize, sekarang kita akan menentukan nilai X1, X2, dan X3. Metode yang digunakan pertama adalah dengan simplex variable. Dari tabel di atas maka pivot kolom ada di kolom X1 dan pivot baris ada di baris G1, sehingga pivot point terdapat di daerah pertemuan antara kolom X1 dan baris G1 yakni pada nilai -2.


Nilai -2 ini harus dijadikan 1 dan nilai yang lain di kolom X1 harus di jadikan 0 bagaimanapun caranya. Cara yang dipakai adalah dengan menambahkan atau mengurangkan baris G2 dan C ke baris G1. Akan tetapi, jika kita telah menentukan untuk menggunakan perintah tambah, maka semuanya harus memakai tambah dan begitu juga sebaliknya. Baris G1 sekarang diganti nama menjadi baris X1, maka hasil yang didapat adalah :


Dari tabel di atas maka pivot kolom ada di kolom X3 dan pivot baris ada di baris G2, sehingga pivot point terdapat di daerah pertemuan antara kolom X3 dan baris G2 yakni pada nilai 8,5.


Nilai 8,5 ini harus dijadikan 1 dan nilai yang lain di kolom X3 harus di jadikan 0 bagaimanapun caranya. Cara yang dipakai adalah dengan menambahkan atau mengurangkan baris G2 dan C ke baris G1. Dan pada permasalahan ini maka kami menetapkan untuk memakai perintah tambah. Baris G1 sekarang diganti nama menjadi baris X1, berikut adalah contoh perhitungannya :
- Baris C kolom X3 = -1 –((1/8,5) x -8,5) = 0
- Baris X1 kolom X3 = 1,5 – ((-1,5/8,5) x -8,5) = 0
Sehingga hasil yang didapat adalah :


Sekarang kita telah ketahui nilai X1 = 0,76 ; X3 = 1,82
Kita masukkan ke persamaan G1 : 2 X1 – 3 X2 + 3 X3 = 7
: 2 (0,76) – 3 X2 + 3 (1,82) = 7
: 1,52 – 3 X2 + 5,46 = 7
X2 : -0,0067
Sedangkan hasil dari nilai C adalah 8,82.
Sehingga nilai untuk X1, X2, dan X3 secara berurutan adalah 0,76, -0,0067, dan 1,82.


Untuk itu kita optimalkan daerah pada X1 dan X3 :


Dari gambar di atas kita bisa menarik suatu kesimpulan bahwa daerah yang di amati untuk meminimalkan hasil adalah antara 0 – 1 pada koordinat X3. Sehingga batasannya adalah :
a. Solusi pertama
C = 2 X1 + 3 X2 + 4 X3
Subject to G1 = 2 X1 - 3 X2 + 3 X3 = 7
G2 = -3 X1 + 2 X2 +4 X3 = 5
G3 = X3 lebih kecil dari 1






Untuk solusi pertama ini menghasilkan nilai : X1 = 2 X3 = 1 Dan X2 bisa didapat dengan memasukkan nilai X1 dan X2 ke persamaan G1 G1 : 2 X1 – 3 X2 + 3 X3 = 7
: 2 (2) – 3 X2 + 3 (1) = 7
: 4 – 3 X2 + 3 = 7
X2 : 0
Sedangkan hasil yang didapat adalah 8, lebih kecil 0,82 dibanding sebelum diberi batasan.

b. Solusi ke dua C = 2 X1 + 3 X2 + 4 X3
Subject to G1 = 2 X1 - 3 X2 + 3 X3 = 7
G2 = -3 X1 + 2 X2 +4 X3 = 5
G3 = X3 lebih besar dari 0
Ketika memakai batasan G3 : X3 lebih besar dari 0 maka hasil yang didapat sama seperti halnya ketika belum memakai batasan yakni menghasilkan nilai X1 dan X2 sebesar 0,76 dan 1,82. Dan hasil yang didapat pun sama yakni sebesar 8,82.

Dari ke dua solusi yang kami tawarkan di atas, maka jelas bahwa solusi 1 memberikan jawaban yang lebih baik dan memberikan jumlah hasil yang kecil jika dibandingkan tanpa memakai batasan X3 lebih kecil dari 1. Sehingga jika ini adalah suatu produksi, maka untuk meminimalkan hasil sebaiknya kita membuat X1 sebanyak 2 satuan, X2 sebanyak 0, dan X3 sebanyak 1 satuan. Dengan nilai-nilai seperti ini maka hasil yang didapat menjadi :
C = 2 X1 + 3 X2 + 4 X3
= 2 (2) + 3 (0) + 4 (1)
= 8 satuan.

Gambar Las dan Perhitungannya

Benda kerja yang berupa meja.


Mempunyai dimensi (satuan dalam meter) sebagai berikut:
Tampak penampang memanjang (satuan dalam meter)


Tampak penampang melebar (satuan dalam meter)


Tampak Atas (satuan dalam meter)


Tampak bawah (satuan dalam meter)


Untuk penggunaan material base metal berupa besi sehingga dapat diketahui jumlah material untuk base metal adalah sebagai berikut.
1. Berat penampang melebar meja (bagian atas)
L = p x l
= 1,3 x 0,5
= 0,65 m2
V = L x t
= 0,65 x 0.02
= 0,013 m3
W = ρ x V
= 7900 kg/m3 x 0,013
= 102,7 kg
2. Berat kaki samping meja (penampang melebar 2 buah)
Lalas = p x l
= 0,1 x 0,5
= 0,05 m2
V = L x t
= 0,05 x 0,4
= 0,02 m3
W = 2(ρ x V)
= 2(7900 x 0,02)
= 316 kg
3. Berat kaki tengah meja (penampag memanjang)
L = p x l
= 1,3 x 0,08
= 0,104 m2
V = L x t
= 0,104 x 0,38
= 0,03952 m3
W = ρ x V
= 7900 x 0,03952
= 312,208 kg
4. Berat total meja kerja
Wtotal = Walas +Wkaki samping +Wkaki tengah
= 102,7 + 316 + 312,208
= 730,908 kg
Sedangkan perhitungan untuk keperluan filler/elektrode untuk las adalah sebagai berikut :
1. Untuk kaki tengah meja



Pada kaki tengah meja tinggi material yang akan dilas adalah 10 mm dengan kaki-kaki las 5 mm dan panjang material adalah 1300 mm, sehingga elektrode yang diperlukan untuk pengelasan kaki bagian tengah adalah sebagai berikut.
L = t x l
= ½ (0.01 x 0,005)
= 0.000025 m2
V = L x l
= 0,000025 x 1.3
= 0,0000325 m3
W = ρ x V
= 7900 x 0,000065
= 0,25675 kg
Karena las dilakukan pada ke dua sisi material, maka berat total menjadi = 2(W) = 0,5135 kg

2. Untuk kaki samping meja (2 buah)


Pada kaki belakang meja tinggi material yang akan dilas adalah 10 mm dengan kaki-kaki las 5 mm dan panjang material yang dilas adalah 210 mm, sehingga elektrode yang diperlukan untuk pengelasan kaki bagian belakang adalah sebagai berikut.
L = t x l
= ½ (0,01 x 0,005)
= 0,000025 m2
V = L x l
= 0,000025 x 0,21
= 0,00000525 m3
W = ρ x V
= 7900 x 0,00000525
= 0,041475 kg
Karena jumlah kaki bagian depan meja kerja ada 2 buah dan pengelasan dilakukan pada satu sisi dalam saja, tetapi karena dipisahkan oleh penampang memanjang kaki tengah sehingga bagian yang dilas menjadi 4 buah. Perhitungannya adalah = 4 x 0,041475 = 0,1659 kg

3. untuk pengelasan vertikal sepanjang tinggi kaki meja.


Pada kaki belakang meja panjang dan lebar material yang akan dilas adalah 10 mm dan tinggi material yang dilas adalah 380 mm, sehingga elektrode yang diperlukan untuk pengelasan bagian vertikal kaki meja adalah sebagai berikut.
L = p x l
= ½ (0,01 x 0,01)
= 0,0001 m2
V = L x t
= 0,0001 x 0,38
= 0,000038 m3
W = ρ x V
= 7900 x 0,000038
= 0,3002 kg
Karena jumlah kaki bagian vertikal yang dilas ada 4, sehingga perhitungannya adalah = 4 x 0,3002 = 1,2008 kg

4. Berat elektrode total yang diperlukan
Berat elektrode total yang diperlukan adalah jumlah dari elektrode yang diperlukan untuk pengelasan kaki-kaki meja baik itu yang depan maupun yang belakang.
Wtotal = Wtengah + Wsamping + Wvertikal
= 0,5135 + 0,1659 + 1,2008
= 1,8802 kg


Uji Las Ultrasonik

- Prinsip kerja uji Ultrasonik
Menggunakan enenrgi suara berfrekuensi tinggi untuk melakukan pengujian dan pengukuran. Ultrasonic inspection dilakukan untuk mendeteksi / mengevaluasi cacat, pengukuran dimensi, mengkarakteristikkan material. Teridir dari pulser / receiver, transcuder dan peralatan display.

- Prinsip kerja uji magnetik partikel
Pada uji magnetik partikel, langkah pertama adalah magnetisasi komponen yang akan diinspeksi bila terdapat defect pada permukaan akan membentuk leakage field.

- Prinsip kerja penetran
Meningkatkan kejelasan pandangan antara suatu diskontinuitas dengan latar belakangnya dengan memberikan area yang diinspeksi dengan cairan pencair yang sesuai dan kekuatan penetrasi yang tinggi (yang dapat memasuki diskontinuitas permukaan yang terbuka).

Keuntungan dan kerugian

- Uji ultrasonik : - Keuntungan :
1. Sensitif untuk diskontinuitas di permukaan dan di bawahnya.
2. Kedalaman penetrasi untuk deteksi cacat lebih dari uji yang lainnya.
3. Dibutuhkan akses satu sisi bila menggunakan teknik pulse-edna.
4. Sangat akurat untuk menentukan estimasi ukuran.

- Kerugian :
1. Permukaan benda uji harus dapat mentransmisikan ultrasound.
2. Besi kasar sulit diinspeksi akibat transmisi suara yang rendah.
3. Cacat linier yang orientasinyasejajar dengan arah suara sulit dideteksi.

Ringkasan Perancangan Bangunan Laut II

1. In-place analysis adalah analisa statik dari struktur anjungan lepas pantai yang meliputi kondisi operasi dan kondisi badai.

Fatigue analysis adalah analisa kelelahan suatu sistem struktur akibat pembebanan yang berulang-ulang (cyclic loading).

Kriteria penilaian in-place analysis pada design level adalah :

- Suatu analisa linier statis, parameter non linier tanah disimulasikan dengan menggunakan non-linear sub-system dari tiang pancang.

- Hasil UC <>

Ringkasan Perancangan Bangunan Laut II

1. In-place analysis adalah analisa statik dari struktur anjungan lepas pantai yang meliputi kondisi operasi dan kondisi badai.
Fatigue analysis adalah analisa kelelahan suatu sistem struktur akibat pembebanan yang berulang-ulang (cyclic loading).
Kriteria penilaian in-place analysis pada design level adalah :
- Suatu analisa linier statis, parameter non linier tanah disimulasikan dengan menggunakan non-linear sub-system dari tiang pancang.
- Hasil UC < 1,0 , sebagai batas maksimum yang dapat diterima.
Kriteria penilaian in-place analysis pada push over analysis :
- Perhitungan dari redistribusi tegangan akibat perilaku plastis material dan pola kegagalan/keruntuhan elemen.
- Dapat memperkirakan efektifitas daya cadangan (redundancy) dari perancangan setelah kemungkinan kerusakan berat.
- Design criteria : reserve strenght ratio (RSR)
Push over analysis pada sebuah platform perlu dilaksanakan jika :
1. Terjadi penambahan personel.
2. Terjadi penambahan fasilitas.
3. Terjadi peningkatan beban struktur.
4. Ketinggian deck tidak mencukupi.

2. Perbedaan pembebanan dengan pendekatan API RP 2A WSD, API RP2A LRFD dan Plastic design, push over design, yaitu :
a. API RP 2A WSD
Structural member dihitung stress maksimumnya kemudian dibandingkan dengan allowable stress-nya. Nilai stress maksimumnya harus lebih kecil dari allowable stress-nya.
b. API RP2A LRFD
Structural member dibandingkan sehingga kekuatannya lebih besar dari pada beban yang diterapkan.
c. Plastic design, push over design
Sebuah metode analisa struktur dalam menentukan dengan mempertimbangkan mekanisme kegagalan struktur.
3. Beban hidup adalah beban yang terjadi pada platform atau bangunan lepas pantai selama dipakai/berfungsi dan berubah dari mode operasi satu ke mode operasi lainnya. Contoh : berat peralatan pengeboran, berat peralatan produksi, beban helikopter, beban crane, dll.

Beban dinamis adalah beban yang terjadi karena adanya respon terhadap eksitasi alami yang berulang-ulang (cyclic nature) seperti : gelombang, angin, gempa bumi, dll.
4. Pertimbangan-pertimbangan suatu jacket structure perlu dilakukan re-assesment.
a. Terjadi kecelakaan selama umur pelayanannya ( SO 19902, SK no. 21-K/38/DMJ/1999).
b. Adanya kerusakan atau cacat (dented) pada struktur yang utama yang ditemukan pada waktu inspeksi (API, ISO 19902).
c. Adanya perubahan dari desain awal struktur :
- Penambahan personel atau fasilitas
- Modifikasi dan fasilitas penunjang
- Perubahan keadaan lingkungan, penambahan komponen dari pondasi, perubahan kekuatan pondasi
- Perubahan fisik dari seabed misalnya, adanya scouring atau subsidence.
- Modifikasi dari struktur yang ada / penambahan struktur.
Alasan yang melatar belakangi perlunya informasi tentang lingkungan, antara lain :
a. Penting untuk kontruksi dan service life : normal environment condition yang terjadi berulang-ulang selama masa operasi struktur.
b. Penting untuk merumuskan desain pembebanan pada platform atau bangunan lepas pantai : extreme environment condition yang terjadi cukup jarang selama masa operasi struktur.
Marine warrantly survey : pemeriksaan yang dilakukan untuk jaminan asuransi.

Fried Bread


Material:

10 slices of bread without skin, cut into 2
3 eggs, beaten off
100 cc of milk
1 / 4 tablespoon granulated sugar
1 / 2 tsp cinnamon powder

How to Make:

Stir eggs, milk, sugar, and cinnamon until the sugar dissolves. Dip bread piece by piece in the mixture, fried on a flat pan with 1 tablespoon butter / margarine until browned. Add the butter / margarine as needed

When served hot, sprinkle with a mixture of 2 tablespoons sugar and 1 / 2 tsp cinnamon powder. When eaten cold, apply the jelly.

Mento Roti


Bahan :

• 10 ptg roti tawar tanpa kulit
• 500 cc santan kental
• 3 butir telur
• 1/2 sdt garam, kocok rata bersama santan dan telur
• daun pisang, untuk pembungkus

Bahan isi :

• 300 gr daging cincang
• 2 ptg roti tawar, siram air panas, peras, hancurkan

Bumbu di haluskan :

• 2 sdt ketumbar, sangrai
• 1/4 sdt jintan, sangrai
• 2 sdt merica bulat
• 3 siung bawang putih
• 5 btr bawang merah
• 1 sdt garam
• 1 sdt asam jawa
• 1 sdm gula merah

Cara membuat :

• Aduk menjadi satu: daging cincang, roti hancur dan bumbu halus. Ambil selembar roti celupkan pada campuran santan.
• Letakkan pada 2 lembar daun pisang, beri di tengahnya 1-2 sdm adonan daging, lipat dua, beri 1-2 sendok makan adonan santan, bungkus.
• Kukus sampai matang. Hidangkan dengan cabai rawit bulat.

Pizza Bread


Material:
10 pieces of bread without the skin, basting with one surface with butter, bake 5 minutes over medium heat.
5 tbsp tomato sauce from a bottle
150 gr grated mozzarella cheese / gruyere or other

Material Sprinkles:
1 tablespoon oil for sauteing
100 gr mushrooms, sliced thin
2 pcs green chili, seeded and thinly sliced
2 pcs red chili, seeded and thinly sliced
100 g bacon, cut into squares 1 cm / sausage thin slices
100 gr onion, roughly chopped
- Oregano, if there

How to Make:
Saute onion, red and green peppers and mushrooms until soft, put bacon / sausage and oregano and cook until cooked. Grease the surface of bread with tomato sauce, sprinkle the pan-fried ingredients, sprinkle with cheese. Bake until the cheese has melted and vegetables are cooked. Serve hot.

Cakes Banana Bread


Material:
- 10 ptg bread without skin
- 500 cc thick coconut milk
- 175 gr palm sugar, sliced thin
- 50 gr sugar
- 2 lbr daun pandan
- 1 / 2 teaspoon salt
- 3 tablespoons rice flour
- 5 pcs plantain old and mature, each split 2
- 10 ptg pandanus @ 6 cm
- Banana leaves for wrapping

1. Boil the coconut milk, sugar, salt, and pandan leaves. Enter the bread and rice flour, remove from fire, break the bread.

2. Take a piece of banana leaf, give a piece of pandanus leaf, place 1-2 tablespoons of dough, place a piece of banana on top, cover with bread dough, roll the two ends of the leaf is folded into the center. Steam until cooked. Trim the leaves and serve when cool.

Spekuk Spice Bread


Material:
- 8 slices of bread without skin, cut into pieces
- 1 packet gelatin powder
- 750 cc milk
- 150 gr cocoa powder
- 1 small tin of canned pineapple, drained, diced 1 cm
- 1 teaspoon seasoning layer legit (spekuk)

Sweetened condensed milk sauce:
200 cc of water
200 cc sweetened condensed milk, bring to a boil
2 teaspoons cornstarch, melted with a little water

How to Make:
1. Melt the chocolate powder with a little milk first, then mix with remaining milk, gelatin, sugar and spices spekuk (lapis legit), idihkan,
remove from fire.
2. Dip bread in the batter one by one so-so, arrange one layer of pudding mold. Sprinkle pineapple pieces, flush with the gelatin mixture. After a freeze, do the same thing until the consumables.
3. Milk sauce: boil sweetened condensed milk and water, Thicken with cornstarch mixture and stir well.