Sunday, 16 May 2010

Lilypad, Pulau Terapung 2100

Menurut prinsip Archimedes, mencairnya es batu dalam segelas air tidak akan mempengaruhi ketinggian permukaan air dalam gelas. Pengertian seperti ini bisa diterima akal dengan syarat tidak ada pengaruh lain yang terjadi pada gelas tersebut. Akan tetapi ketika kita melihat pada kondisi Bumi, maka untuk kondisi mencairnya gumpalan es di kutub jelas sangat bertentangan dengan prinsip Archimedes di atas. Ketika suatu gumpalan es mencair, maka yang terjadi cairan es tersebut akan memenuhi volume lautan karena gumpalan es tersebut terletak di danau yang letaknya lebih tinggi dari permukaan air laut, seperti yang ada di Antartika dan Greenland. Alasan lain dari naiknya permukaan air laut adalah terjadinya gletser continental di berbagai belahan dunia serta dilatasi air bawah laut akibat pengaruh suhu yang semakin panas karena pemanasan global.

Menurut perkiraan GIEC (Intergovermental group on the evolution of the climate), permukaan air laut naik 20-90 cm selama abad 21 dengan status quo sebesar 50 cm (perbandingan dengan abad 20 yang hanya naik 10 cm). berdasar pada penelitian dunia, untuk kenaikan suhu sebesar 1 derajat celcius akan mengakibatkan kenaikan air laut sebesar 1 meter, peningkatan air laut sebesar 1 meter ini akan mengakibatkan kerugian yang sangat besar yakni 0.05% di Uruguay, 1% di Mesir, 6% di Belanda, 17.5% di Bangladesh, dan sampai 80% untuk wilayah Oseania dan sebagian Maladewa. Kenaikan air laut ini akan merugikan lebih dari 50 juta penduduk di Negara-negara berkembang seperti Vietnam, Mesir, Bangladesh, Guyana, atau Bahama karena tempat mereka akan hilang tersapu banjir air asin yang menggenangi wilayah pertanian mereka yang subur. Akan ada sekitar 250 juta jiwa akan mengungsi karena tempat tinggal mereka tersapu banjir seperti New York, Bombay, Calcutta, Ho Chi Minh City, Shanghai, Miami, Lagos, Abidjan, Jakarta, Alexandria, dan lainnya. Maka karena alas an itulah para arsitek dan beberapa ilmuwan yang peduli dengan kondisi Bumi kita ini menciptakan suatu karya maha dahsyat yang mereka juluki Lilypad atau pulau terapung yang nantinya digunakan sebagai tempat tinggal dan juga sebagai penahan terjadinya pemanasan global.





No comments: