Saturday 26 December 2009

Fungsi Anjungan Lepas Pantai (Offshore Platform)

Fungsi anjungan lepas pantai sangat bervariasi, tergantung jenis pekerjaannya. Dibawah mi akan diberikan beberapa contoh fungsi anjungan lepas pantai yang selama ini sering terjadi:

i. Anjungan Pengeboran (drilling platform/well platform)
Anjungan ini digunakan untuk mengebor sumur-sumur minyak/gas, dapat berupa pengeboran awal untuk melihat struktur dan kapasitas kandungan (reservoir) ataupun untuk pengeboran lanjutan sebagai kebutuhan produksi/exploitasi. Tergantung dengan jumlah sumur dan jenis pengeboran yang dilakukan, maka lamanya operasi dapat berlangsung dan beberapa bulan hingga beberapa tahun. Pada umumnya untuk pengeboran satu sumur yang 1000 m dibawah dasar laut rata-rata memerlukan waktu 2 bulan. Sebagai anjungan pengeboran dapat berupa struktur terpancang ataupun struktur terapung (mobile offshore units). Anjungan terapung seperti jack-up, semi submersible maupun tongkang karena kemampuan mobilitasnya banyak dipakai orang sebagai fasilitas pengeboran. Kombinasi antara jack-up dengan jacket platform sebagai anjungan pengeboran juga sering teijadi, sehingga setelah selesai pengeboran jacket platform tersebut tetap berada pada lokasi dan berfungsi sebagai well head platform yang menghubungkan antara sumur dengan anjungan produksi.

ii. Anjungan Produksi (Production/Treatment Platform)
Anjungan produksi digunakan sebagai tempat untuk pengolahan atau proses pemisahan antara gas, minyak dan air. Anjungan produksi banyak berupa bangunan terpancang seperti jacket steel platform maupun gravity platform. Belakangan ini anjungan terapung (mobile offshore units) juga sering digunakan sebagai fasilitas produksi, seperti jack-up platform, semi submersible maupun kapal.
Hasil olahan dan anjungan produksi kemudian dikirim ke darat dapat melalui pipa bawah laut atau disimpan pada tempat penampungan sementara kemudian dengan kapal pengangkut minyak/gas (tanker) dibawa ke darat.
Fasilitas produksi pada umumnya sebagian besar telah dilakukan pre-fabrikasi di darat dan dikelompokkan menurut module-module dan jenis operasi. Berat dari tiap module sangat bervariasi. Untuk operasi produksi gas di ladang Natuna diperkirakan rnenggunakan jacket steel platform dengan berat 18.000 ton (64 x 105 m), berat per module bervariasi dan 2500 ton hingga 3800 ton, sedang berat top side facilities untuk produksi sebesar 33.500 ton. Fasilitas ini digunakan untuk melayani kebutuhan daya sebesar 400 MWatt per deck dan untuk menghasilkan gas sebesar 480 Mcfd.

iii.Anjungan Akomodasi (Quarter Platform)
Selain anjungan yang terpancang sekarang banyak juga anjungan terapung yang dirnanfaatkan sebagai anjungan akomodasi. Setelab kecelakaan yang terjadi pada semi submersible Alexander Kielland di tahun 80-an dan Piper Alpha di tahun 90-an maka peraturan yang berhubungan dengan bahaya kebakaran dan keselamatan semakin ketat. Hal mi terbukti dengan akan diberlakukannya ISM Codes untuk anjungan terapung mulai tahun 2003. Selain itu struktur anjungan akomodasi juga sangat ditentukan oleh jumlah personil, serta sistem penggunaan (sebagai hotel atau transit).

iv. Anjungan Instalasi (Instalation Platform)
Anjungan ini digunakan untuk membantu instalasi anjungan lain seperti fasilitas derek (hook-up). Sebagai anjungan instalasi kebanyakan berupa anjungan terapung baik itu kapal, semi submersible ataupun jack-up platform. Selain kapasitas angkut juga perilaku di laut sangat menentukan kriteria anjungan ini, seperti stabilitas, gerakan dan lamanya waktu tidak operasi (down time) karena faktor lingkungan.

v. Pipe Layer
Untuk pipe layer telah berkembang dan tongkang yang sederhana hingga semi submersible yang dilengkapi dengan fasilitas las dan pendukung yang modern. Faktor lingkungan yang sangat berpengaruh trntuk pipe layer adalali kedalaman air dan kondisi laut tempat operasi.

No comments: