Fracture toughness merupakan kemampuan material untuk menahan beban atau deformasi yang terjadi akibat retak dengan memperhatikan faktor cacat material, geometri material, kondisi pembebanan, dan tentunya property material yang digunakan. Pengertian yang lebih mudah fracture toughness bisa disebut sebagai ketanguhan retak suatu material untuk mengevaluasi kemampuan komponen yang mengandung cacat untuk melawan fracture (pecah/patah).
Besarnya nilai fracture toughness dipengaruhi oleh ketebalan suatu material, semakin tebal suatu material maka nilai fracture toughness akan semakin besar akan tetapi jika tebal material melebihi batas kritis maka akan menyebabkan nilai fracture toughness cenderung konstan. Ketebalan suatu material dipengaruhi oleh kondisi pembebanan, jika beban yang diberikan merupakan plane strain (regangan/tarikan) maka akan membutuhkan nilai ketebalan yang lebih besar sedangkan jika beban yang diberikan merupakan plane stress (tekanan) maka membutuhkan nilai ketebalan yang relatif lebih kecil. Berikut adalah gambar grafik perbandingan nilai tebal material dengan nilai fracture toughnes.
Besarnya nilai fracture toughness dipengaruhi oleh ketebalan suatu material, semakin tebal suatu material maka nilai fracture toughness akan semakin besar akan tetapi jika tebal material melebihi batas kritis maka akan menyebabkan nilai fracture toughness cenderung konstan. Ketebalan suatu material dipengaruhi oleh kondisi pembebanan, jika beban yang diberikan merupakan plane strain (regangan/tarikan) maka akan membutuhkan nilai ketebalan yang lebih besar sedangkan jika beban yang diberikan merupakan plane stress (tekanan) maka membutuhkan nilai ketebalan yang relatif lebih kecil. Berikut adalah gambar grafik perbandingan nilai tebal material dengan nilai fracture toughnes.
No comments:
Post a Comment