Paradigma yang berkembang pada sebagian besar mahasiswa Indonesia adalah bagaimana ketika mereka lulus dari bangku perkuliahan akan segera mendapatkan pekerjaan dan mendapatkan upah dari orang lain. Masih sedikit sekali ada mahasiswa yang memikirkan bagaimana mereka bisa membuka pekerjaan bagi orang lain dan memberikan upah kepada orang lain. Hal ini tentunya bukan suatu hal yang baik bagi perkembangan dunia perekonomian di Indonesia, karena dengan semakin banyaknya lulusan yang bergelar sarjana, maka akan semakin banyak pula tercipta pengangguran lantaran para sarjana ini hanya mencari lapangan pekerjaan yang telah ada.
Berwirausaha sekarang ini sedang sangat digalakkan di kalangan mahasiswa. Berbagai jenis seminar maupun pelatihan dilakukan untuk menumbuhkan jiwa entrepeneur. Dan khusus untuk ITS sendiri, kewirausahaan telah menjadi salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh setiap mahasiswa dari jurusan apapun dengan nama technopreneurship. Salah satu kuliah bersama (seminar) telah diadakan pada hari Sabtu (13 Februari 2010) kemarin, dan bertemakan tentang membangun jiwa technopreneur pada mahasiswa. Seminar ini diadakan di Graha ITS dengan pembicara Prof. Rhenald kasali dan cak Naryo.
Materi diberikan dengan mudah dan menarik, lantaran selain menggunakan slide juga dilengkapi dengan video yang cukup menghibur dan membuat suasana lebih enak dan nyaman. Berikut ini adalah point-point penting dari seminar technopreneur :
- Banyak dari mahasiswa Indonesia hanya mengedepankan brain memory (memori otak) mereka, padahal jika ingin efektif dalam bekerja maka hanya dengan mengaktifkan semua komponen yang ada yakni muscle memory (memori otot). Apabila semua komponen ini bisa aktif bekerja secara bersamaan dan berkesinambungan maka tidak akan ada lagi kata “lola (loading lama)” dalam perjalanan hidup kita karena akan dengan sigap dan cermat dalam menyikapi setiap kejadian dan perubahan yang terjadi di sekitar kita.
- Semua hal bisa dijadikan entrepreneur, asalkan kita berani mencoba. Peluang hanya datang ketika kita sudah siap untuk menerimanya. Dream big, start small, and action now..........yang artinya bahwa kita boleh punya mimpi yang tinggi, tapi ketika memulainya, maka lakukan dari hal yang terkecil, dan yang paling penting adalah lakukan, jangan hanya menjadi sebuah ide yang cuma menjadi angan-angan.
- Pengalaman buruk bisa menjadi tahapan awal dalam meraih kesuksesan, maka itu optimislah. Tapi selain optimis kita juga harus sensitif terhadap lingkungan sekitar kita. Jangan sampai dengan keoptimisan usaha kita hanya akan membuat orang lain terbebani ataupun merasa susah nantinya.
- Ingatlah, entrepreneur bukanlah warisan tapi bisa diciptakan, dan jalan untuk menciptakan jiwa entrepreneur adalah dengan berlatih.
- Entrepreneur harus berani mengambil resiko apapun, walau itu ekstrim sekalipun. Tapi tentunya setiap keputusan yang diambil harus didasari pada pemikiran yang benar-benar matang serta telah dilakukan pengujian sebelumnya.
- Orang bodoh hanya belajar untuk kaya saja, no idea, no action, dan hanya mengandalkan kata-kata kepepet. Sementara entrepreneur adalah belajar bagaimana meng-kaya-kan orang lain dengan ide-idenya, yang dijalankan dengan metode yang khas serta memanfaatkan setiap waktu yang ada dengan se-efektif mungkin.
- Entrepreneur harus berpikiran terbuka, sehingga bisa menerima setiap kritik dan saran dari orang lain dan selalu ada inovasi serta improvisasi dalam kelanjutan usahanya. Entrepreneur juga harus punya banyak relasi, hal ini dimaksudkan untuk semakin membuka peluang usaha.
- Entrepreneur harus peka dengan permintaan pasar, apa yang sekiranya sedang banyak dibutuhkan masyarakat serta belum banyak pesaingnya. Dalam bisnis diperlukan kemampuan untuk berformula (menentukan strategi yang tepat) dan kemampuan panca indera (peka dengan kondisi pasar).
- Dalam berwirausaha, jangan mengandalkan usaha hanya pada satu orang saja, jadi ketika kita memilih partner bisnis maka harus benar-benar sejalan dan satu pemikiran. Kenali karakter setiap orang dan rileks (santai), jangan terlalu banyak negative thingking (berpikiran buruk kepada orang lain).
- Jadikan seseorang yang kita sayangi sebagai pemicu perkembangan diri kita, dan bangun kepercayaaan dari orang lain, karena modal utama entrepreneur adalah kepercayaan konsumen. Dalam dunia entrepeneur dikenal istilah ATM (amati, tiru, modifikasi)
- Keuntungan dari ber-entrepreneur adalah tidak membutuhkan kantor sebagi tempat kerja, waktu kerja fleksible, penghasilan tak terbatas, menggaji dirinya sendiri dan orang lain, mempunyai kebijakan yang bisa diambil sesuai keinginan pribadi, memiliki banyak kawan dan lebih peka terhadap lingkungan.
Berwirausaha sekarang ini sedang sangat digalakkan di kalangan mahasiswa. Berbagai jenis seminar maupun pelatihan dilakukan untuk menumbuhkan jiwa entrepeneur. Dan khusus untuk ITS sendiri, kewirausahaan telah menjadi salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh setiap mahasiswa dari jurusan apapun dengan nama technopreneurship. Salah satu kuliah bersama (seminar) telah diadakan pada hari Sabtu (13 Februari 2010) kemarin, dan bertemakan tentang membangun jiwa technopreneur pada mahasiswa. Seminar ini diadakan di Graha ITS dengan pembicara Prof. Rhenald kasali dan cak Naryo.
Materi diberikan dengan mudah dan menarik, lantaran selain menggunakan slide juga dilengkapi dengan video yang cukup menghibur dan membuat suasana lebih enak dan nyaman. Berikut ini adalah point-point penting dari seminar technopreneur :
- Banyak dari mahasiswa Indonesia hanya mengedepankan brain memory (memori otak) mereka, padahal jika ingin efektif dalam bekerja maka hanya dengan mengaktifkan semua komponen yang ada yakni muscle memory (memori otot). Apabila semua komponen ini bisa aktif bekerja secara bersamaan dan berkesinambungan maka tidak akan ada lagi kata “lola (loading lama)” dalam perjalanan hidup kita karena akan dengan sigap dan cermat dalam menyikapi setiap kejadian dan perubahan yang terjadi di sekitar kita.
- Semua hal bisa dijadikan entrepreneur, asalkan kita berani mencoba. Peluang hanya datang ketika kita sudah siap untuk menerimanya. Dream big, start small, and action now..........yang artinya bahwa kita boleh punya mimpi yang tinggi, tapi ketika memulainya, maka lakukan dari hal yang terkecil, dan yang paling penting adalah lakukan, jangan hanya menjadi sebuah ide yang cuma menjadi angan-angan.
- Pengalaman buruk bisa menjadi tahapan awal dalam meraih kesuksesan, maka itu optimislah. Tapi selain optimis kita juga harus sensitif terhadap lingkungan sekitar kita. Jangan sampai dengan keoptimisan usaha kita hanya akan membuat orang lain terbebani ataupun merasa susah nantinya.
- Ingatlah, entrepreneur bukanlah warisan tapi bisa diciptakan, dan jalan untuk menciptakan jiwa entrepreneur adalah dengan berlatih.
- Entrepreneur harus berani mengambil resiko apapun, walau itu ekstrim sekalipun. Tapi tentunya setiap keputusan yang diambil harus didasari pada pemikiran yang benar-benar matang serta telah dilakukan pengujian sebelumnya.
- Orang bodoh hanya belajar untuk kaya saja, no idea, no action, dan hanya mengandalkan kata-kata kepepet. Sementara entrepreneur adalah belajar bagaimana meng-kaya-kan orang lain dengan ide-idenya, yang dijalankan dengan metode yang khas serta memanfaatkan setiap waktu yang ada dengan se-efektif mungkin.
- Entrepreneur harus berpikiran terbuka, sehingga bisa menerima setiap kritik dan saran dari orang lain dan selalu ada inovasi serta improvisasi dalam kelanjutan usahanya. Entrepreneur juga harus punya banyak relasi, hal ini dimaksudkan untuk semakin membuka peluang usaha.
- Entrepreneur harus peka dengan permintaan pasar, apa yang sekiranya sedang banyak dibutuhkan masyarakat serta belum banyak pesaingnya. Dalam bisnis diperlukan kemampuan untuk berformula (menentukan strategi yang tepat) dan kemampuan panca indera (peka dengan kondisi pasar).
- Dalam berwirausaha, jangan mengandalkan usaha hanya pada satu orang saja, jadi ketika kita memilih partner bisnis maka harus benar-benar sejalan dan satu pemikiran. Kenali karakter setiap orang dan rileks (santai), jangan terlalu banyak negative thingking (berpikiran buruk kepada orang lain).
- Jadikan seseorang yang kita sayangi sebagai pemicu perkembangan diri kita, dan bangun kepercayaaan dari orang lain, karena modal utama entrepreneur adalah kepercayaan konsumen. Dalam dunia entrepeneur dikenal istilah ATM (amati, tiru, modifikasi)
- Keuntungan dari ber-entrepreneur adalah tidak membutuhkan kantor sebagi tempat kerja, waktu kerja fleksible, penghasilan tak terbatas, menggaji dirinya sendiri dan orang lain, mempunyai kebijakan yang bisa diambil sesuai keinginan pribadi, memiliki banyak kawan dan lebih peka terhadap lingkungan.
No comments:
Post a Comment