Tuesday 19 June 2012

Piping Engineer V.1

Assalamu’alaikum..

Apa kabar semua?semoga selalu dalam keadaan yang baik dan selalu semangat untuk berilmu dan membagi ilmunya. Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit berbagi informasi mengenai profesi sebagai seorang piping engineer.

Piping engineer itu apa sih?kalau menurut saya piping engineer adalah suatu profesi yang berhubungan dengan pipa, routing, dan desain. Banyak hal yang harus diketahui oleh seorang piping engineer, dan satu hal yang menjadi nilai lebih dari seorang piping engineer adalah bagaimana ia bisa membuat desain se-efektif dan se-efisien mungkin.

Pengalaman pertama saya sebagai seorang piping engineer memang terbilang cukup mendadak. Saya bekerja di salah satu EPC BUMN, dan semasa menjalani masa training (OJT) saya mendapat amanat sebagai seorang civil engineer. Basic saya adalah ocean engineering, meskipun dulu ketika kuliah ada mata kuliah yang mengajarkan tentang ilmu tanah dan temen2nya, tapi gara2 saya terlalu asyik dengan dunia saya di kewirausahaan (sebut saja Kopma ITS), akhirnya saya sama sekali tidak paham dengan istilah-istilah yang dipakai di dunia civil engineer. Akhirnya ketika saya terjun ke lapangan, saya bener2 buta dengan kehidupan dan kegiatan yang harus dilakukan oleh seorang civil engineer. Beruntung, saya mendapat mentor, walaupun tidak lama tapi saya bisa sedikit belajar tentang bagaimana bersikap dan bekerja sama dengan komponen-komponen yang lain. Pertama-tama saya merasa sangat jenuh dan merasa tak mampu, tapi melihat besarnya harapan rekan2 kerja kepada saya, akhirnya saya bertekad untuk belajar dan bisa survive pada posisi yang sebenarnya tidak saya inginkan. Saya mulai menikmati posisi saya sebagai seorang civil engineer, dan saya juga cocok dengan kondisi dan situasi kerja yang ada.

Suatu ketika saya mendapat panggilan untuk berlaih ke proyek lain, walaupun proyeknya sama-sama mengerakan pipa, tapi posisi saya sangat berbeda. Saya diberi amanah untuk menjadi seorang piping engineer, saya heran meskipun sebenarnya saya menyukainya karena sejak saya kuliah saya memang tertarik dengan dunia perpipaan. Hari pertama menjadi piping engineer saya masih belum bisa menempatkan diri, dan saya masih bingung dari mana saya harus memulai pekerjaan. Mungkin sudah menjadi rahasia umum, ketika ada tekanan dan desakan maka secara langsung otak kita akan bekerja dengan lebih keras dan punya keinginan lebih untuk bisa. Saya belajar dari orang2 di sekitar saya, dan saya mungkin orang yang banyak bertanya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan piping engineer. Akhirnya saya mendapat list dokumen yang harus dibuat yang telah disetujui owner, saya bingung karena saya merasa tidak membuat list dokumen tersebut dan saya belum paham mengenai isi-isi yang ada di daftar dokumen (biasa disebut EDL atau engineering deliverable list). Saya mulai ditanya mengenai target dan waktu penyelesaian dokumen, saya bingung karena melihat dokumen yang begitu banyak dan saya belum paham semua, sementara waktu terus berjalan. Selang waktu berjalan, saya ,mulai terbiasa dengan posisi ini. Saya mulai terbiasa dengan istilah plot plan, isometric drawing, piping specification and data sheet, serta yang paling menyeramkan tentunya adalah piping stress analysis. Proses pengerjaan piping ternyata memang sangat rumit dan perlu daya imajinasi yang tinggi, boleh saya sebut dengan istilah piping art. Imajinasi ini diperlukan ketika kita mendesain routing pipa agar tidak terjadi kress atau tabrakan antar satu line pipa dengan line lainnya. Penempatan fitting, valve, venting, dan drain juga harus diperhatikan agar nantinya desain yang dikeluarkan tidak berbeda jauh dengan fase kontruksi di lapangan nantinya. Posisi fitting pipa sangat ditentukan pada fungsi pipa itu sendiri yang memperhatikan ekspansi termal akibat hantaran panas fluida pipa. Sedangkan penempatan valve sangat bergantung pada fungsi dan service pipa itu sendiri, jangan sampai valve diletakkan pada posisi yang tidak efektif, seperti pada line lurus tanpa percabangan. Sedangkan venting juga diperlukan agar nantinya udara yang ada dipipa bisa keluar ketika dilakukan hydrotest. Drain berfungsi untuk membuang air atau kotoran fluida yang memang tidak diperlukan atau ketika terjadi ekspansi termal yang melebihi batas operasi pipa.

Seorang piping engineer harus tanggap dan kooperatif dengan banyak disiplin lainnya, seperti process engineer, civil engineer, electrical engineer, dan instrumentasi. Piping engineer harus sehati dengan process, hal ini dikarenakan routing dan desain pipa harus memperhatikan P & ID process. Piping engineer tidak punya wewenang untuk menentukan routing, valve, dan desain (temperature dan pressure). Sedangkan civil engineer sangat terkait dengan support dan elevasi pipa, jangan sampai posisi support di luar kemampuan desain civil. Khusus ketika ada proteksi katodik dan penggunaan MOV (motor operated valve) maka piping enginner juga harus berdiskusi dengan electrical, hal ini berfungsi untuk menentukan panjang jangkauan proteksi dan kabel untuk operasi MOV. Sedangkan instrumentasi dibutuhkan diskusi untuk menempatkan posisi PSV pada pipa (biasanya untuk by pass ataupun drain).

Mungkin cukup sekian dulu, kita lanjut lagi dengan menyinggung persoalan mengenai desain dan pipe stress analysis. Sampai jumpa.
 
Wassalam...

No comments: