Sunday 11 April 2010

Hikmah Iman kepada Allah SWT

Hadis Abu Hurairah r.a, ia berkata :

Pada suatu hari, Rasulullah saw. muncul di antara kaum muslimin. Lalu datang seorang laki-laki dan bertanya: Wahai Rasulullah, apakah Iman itu? Rasulullah saw. menjawab: Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, rasul-rasul-Nya dan kepada hari berbangkit. Orang itu bertanya lagi: Wahai Rasulullah, apakah Islam itu? Rasulullah saw. menjawab: Islam adalah engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun, mendirikan salat fardu, menunaikan zakat wajib dan berpuasa di bulan Ramadan. Orang itu kembali bertanya: Wahai Rasulullah, apakah Ihsan itu? Rasulullah saw. menjawab: Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Dan jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia selalu melihatmu. Orang itu bertanya lagi: Wahai Rasulullah, kapankah hari kiamat itu? Rasulullah saw. menjawab: Orang yang ditanya mengenai masalah ini tidak lebih tahu dari orang yang bertanya. Tetapi akan aku ceritakan tanda-tandanya; Apabila budak perempuan melahirkan anak tuannya, maka itulah satu di antara tandanya. Apabila orang yang miskin papa menjadi pemimpin manusia, maka itu tarmasuk di antara tandanya. Apabila para penggembala domba saling bermegah-megahan dengan gedung. Itulah sebagian dari tanda-tandanya yang lima, yang hanya diketahui oleh Allah. Kemudian Rasulullah saw. membaca firman Allah Taala: Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Kemudian orang itu berlalu, maka Rasulullah saw. bersabda: Panggillah ia kembali! Para sahabat beranjak hendak memanggilnya, tetapi mereka tidak melihat seorang pun. Rasulullah saw. bersabda: Ia adalah Jibril, ia datang untuk mengajarkan manusia masalah agama mereka. (Shahih Muslim No.10).

Iman merupakan pekerjaan hati yang kadarnya bisa bertambah dan berkurang. Salah satu penyebabnya adalah masalah hati, yakni iman akan bertambah tatkala hati istiqomah untuk taat kepada Allah SWT, dan iman akan berkurang tatkala hati mulai bepaling dari Allah SWT dengan melakukan perbuatan-perbuatan maksiyat kepada-Nya. Hati ini merupakan inti dari setiap pemikiran, perkataan, dan perbuatan yang implementasinya tersurat pada seluruh aktivitas tubuh kita. Apabila hati ini baik, maka baiklah tubuh kita semuanya, akan tetapi jika hati ini jelek, maka jeleklah semua tubuh kita. Iman bukan sekedar diucapkan, akan tetapi juga dilakukan dengan anggota badan. Hal ini bisa dianalogikan dengan apabila kita melihat kemungkaran maka rubahlah ia dengan tangan (kekuatan) kita, maka apabila tak mampu maka rubahlah dengan lisan kita, dan jika masih tidak mampu maka rubahlah dengan hati kita, tapi yang terakhir ini adalah selemah-lemahnya iman. Tentu kita tidak ingin menjadi golongan yang terakhir ini, oleh karena itu maka berbuatlah karena iman, berucaplah karena iman, dan yakinlah akan iman kepada Allah SWT.



No comments: